gue resmi menjadai siswi kelas 96 dan gue juga sekelas dengan vivi (lagi) dan yulia, teman kelas 8 dulu. gue duduk sama yuli. ga tau kenapa, feel gue jatuh ke yulia ini. gue deket, cerita bareng-bareng dan disinilah mungkin gue anggap dia sahabat. yaa sahabat, ngga mudah kita menganggap teman itu sahabat. butuh proses yang matang agar kesananya tidak menyesal dan pilihan gue jatuh kepada yulia.beralih ke cerita selanjutnya,
selama gue di kelas 96 asik, rame, solidaritasnya kuat. disuatu kejadian, kita-kita (baca: anker) pulang sekolah. kita nunggu kereta lamaa banget. dan suatu ketika datanglah kereta dengan muatan anak SMA yang sepertinya mau tauran. tak kuduga benar, mereka tauran. kita bukannya naik kedalam kereta malah ngumpet di sebuah kios kecil di dalam stasiun yang pemiliknya lagi menggoreng sesuatu. tak disangka, karna panik dan dorong-dorongan, rani dan vivi terkena tumpahan minyak panas yang sedang menggoreng sesuatu. setelah tauran usai, kita keluar. rani dan vivi awalnya terdiam daaaaaaaan lama kelamaan mereka teriak kepanasan. yang paling parah adalah rani, sekujur kakinya terkena minyak panas.
gue panik, yang lain panik, kambing pun juga panik. gue dan yang lainnya bingung, kambing pun juga bingung (ini kambing siapa sih daritadi muncul mulu -_-). gue dan kawan-kawan beserta pasukannya orang sekitar membawa vivi dan rani ke puskesmas terdekat. karena rani gak bisa jalan karna kakinya itu, tim pemburu hantu, maksudnya orang penjaga karcis yang gue kenal dekat beserta teman-temannya membawa rani ke puskesmas dengan tandu. (tandu basah buka? bukaaaan itu handuk -_-) oke gue mulai gila sendiri
kalo gue mengingat cerita ini, jujur merinding, takut, trauma. semenjak itu vivi gak masuk sekolah seminggu karna luka bakar di deklat mata kakinya dan rani hampir sebulan dia gak masuk akibat peristiwa itu. kalo ga salah kejadiannya smester 2 kelas 9. semenjak kejadian itu, kita pun hening, rumput pun tidak bergoyang, ayu ting ting pun masih mencari alamat palsunya -_-. solidaritas dari anker, kita menjenguk dan memberi sedikit uang dan buah buahan untu rani ;') ngeri banget kalo liat lukanya. kasian yaa, keep strong my friend.
beralih ke cerita yang lain, menuju UN. gue deg degan tapi tetap optimis lulus. gue belajar tapi ga segencar waktu sd. ini adalah hal pertama kali gue menghadapi UN seperti ini. sebelum UN, kita berkumpul di mesjid sekolah, berdoa agar diberi kemudahan, tangis pun mengairi ruangan ini. hari UN pun di mulai, gue nyampe sekolah pagi-pagi buat belajar bersama dan berdoa agar semua berjalan lancar. bel berbunyi, semua tas di kumpulkan di sebuah ruangan tempat menaruh tas. tidak ada yang boleh membawa hape dan yang dibawa kedalam ruangan hanya papan dan kartu peserta karna semua alat tulis sudah di persiapkan.
hari demi hari akhirnya UN telah selesai. lalu tepat di hari yang di tunggu-tunggu, pengumuman kelulusan, dan akhirnya gue lulus!!! alhamdulillah yaa :) tapi nem gue pas banget :( dan ini membuat gue susah diterima di SMAN jakarta. gue daftar sana sini hasilnya ngga ada. gue di terima di sman kota jakarta tapi karna jauh dan dikhawatirkan gue makin kecapean kalo berangkat sekolah bogor-jakarta, jatuhlah keputusan kalo gue akan melanjutkan sekolah gue di bogor. to be continue... sekarang gue udah kelas 12 dan masih banyak lagi yang gue harus tulis. dilanjut nanti ya guyyysss..